You are currently browsing the tag archive for the ‘Merdeka’ tag.

copyright.r12 & pikyu + bonus poetry from res

********In the Begining, with the Name of Allah Most Gracious, Most Merciful*********

SD Desa Banyuasih, Kec. Mauk, Tangerang, tampak riuh, mulai dari sekedar bisikan-bisikan kecil anak-anak kelas 1-2, senda gurau anak-anak kelas 3 sampai teriakan bergemuruh anak-anak kelas 4, 5, dan 6, menyambut pagi yang cerah itu. Sekitar 600 orang anak SD tengah berbaris di halaman sekolah separuh luas halaman sepakbola, dengan komando seorang guru.  

Motor-motor kami baru saja memasuki jalan setapak depan sekolahan. Suara-suara motor berderu-deru hingga rasanya sulit untuk membedakan suara motor dan riuh rendah anak-anak SD tersebut. **Panic!! Dengan perhitungan jam di tanganku, kira-kira tim keseluruhan baru akan nyampe sekitar 1,5 jam lagi…Aku diboncengin Awyx, yang motornya sempat bocor di tengah jalan, juga Ashyar dan Pika, Suti dan Woro, serta mas Bagus dan tmn no-namenya**maaf belum sempat kenalan…namanya siapa sich?ntar kenalan yak J** Kami memang berangkat lebih awal untuk mempersiapkan tempat kegiatan. Namun keadaan dan kendala dalam perjalanan juga tidak dapat kami elakkan. Setelah memarkirkan motor, kami menyalami ibu Kepala Sekolah dan jajaran guru-guru SD Banyuasih yang tampak sudah rapi sedari tadi menunggu kedatangan kami. Kami tidak sempat lagi untuk sekedar berbasa-basi. Kami pun langsung meminta ijin untuk mempersiapkan tempat dan menyampaikan beberapa hal seputar kegiatan kami. Maklum, ini kali pertama kami bertemu dengan ibu Kepala Sekolah**sebelumnya, setelah beberapa kali survey, waktu kami belum sempat bertemu**. Ashyar dibantu Suti, Awyx dan mas Bagus segera memasang spanduk acara, sementara aku, Pika dan Woro membagi tempat dan memasang petunjuk. Untungnya SDN Banyuasih ini cukup luas. Bangunannya cukup kondusif dengan 15 ruang kelas untuk 600 murid. Sempat beberapa teman bahkan beberapa target donator menyayangkan pemilihan lokasi ini, namun tidak demikian halnya dengan kami. SDN Banyuasih memang cukup bagus, setidaknya masih cukup nyaman untuk ukuran sebuah sekolah di pedesaan. Namun, untuk membayangkan betapa sekolah yang sudah cukup bagus tersebut, dengan sarana yang terbatas serta sejumlah guru yang harus menghandle 600 murid tersebut tidak bisa dikatakan kondisi yang baik untuk ukuran pendidikan di negeri gemah ripah lo jinawi (**subur, makmur dan sentosa…**jangan bilang karena ga bisa bahasa Jawa artinya gw kagak ngarti…;)**ini…masaaa siih??Gaji pejabatnya aja selangit, sarana pendidikan negeri ini masih seperti ini?? Belum lagi permasalahan sanitasi desa ini…Oohh…hikss…

Lanjut ke acara baksos merdeka…

Oh ya, kegiatan KLP IV kali ini judulnya Baksos Merdeka “Bebas Sakit, Melek Sejarah, dan Cinta Lingkungan”. [R12 diganti pikyu] Dengan semangat 17 Agustus, acara ini diharapkan dapat menampung jiwa-jiwa nasionalisme KLP IV yang menggelegak dan butuh disalurkan.Halah…dengan konsep yang matang dan rencana yang tersusun rapi dan dengan berlandaskan niat yang luhur, maka Baksos super nekat pun terjadilah. Dari ketiga acara yang disetting untuk dilaksanakan, ternyata pendidikan lingkungan yang paling ribet karena memakai konsep acara outdoor dengan melibatkan banyak personel dan item game sains yang lumayan ‘angel’ (angel dibaca dlm bhs Jawa bukan Inggris :D) pendidikan sejarah relatif gampang kecuali bagian pemutaran filmnya. Dari acara itu barulah disadari oleh semua khalayak bahwa film anak2 yang edukatif tuh ternyata susah bukan main mencarinya. Setelah dapat, ternyata pun film tersebut tidaklah sepopuler sinetron yang amat mudah dilihat oleh berjuta-juta rakyat Indonesia. Film itu diproduksi oleh Rumah Animasi Indonesia, dan meskipun dijual bebas di mall dan toko-toko buku, tetapi gaungnya tidak terdengar karena bukan jenis film-film komersil yang diiklankan dengan gila-gilaan. Pengobatan gratis adalah acara yang paling sukses dari dua acara yang lain. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang sabar menanti giliran berobat. Masyarakat sudah berdatangan ketika kami tiba di sana. Suasana menjadi semakin panas saat rombongan kedua yang berisi hampir 70 orang dan memadati seluruh sudut SD di pelosok Tangerang itu. Awalnya bingung juga mengatur para volunteer karena nama yang tercantum dengan orang yang datang berbeda. Malah kurang dari jumlah pendaftar semula…[**pikyu ngantuk berat hbs chatting ma tiiiiittt.~sensor~..diganti r12]

                Yah…namanya juga acara yang memang ‘harus’ melibatkan banyak orang dan berbagai elemen, dari dokter, teman-teman alumni Universitas Gadjah Mada, Bapak Ibu Guru sebagai pendampingan, dan tak ayal lagi membutuhkan tenaga-tenaga dari berbagai alumni universitas. Yang berkesempatan turut berpartisipasi saat itu adalah teman-teman dari Universitas Negeri Jakarta yang juga aktif dalam SPACE Community, salah seorang teman Wounded Knee dan Natrekk serta dari itb?**many thanks to Isma, Ina, Hanum, Jeng Henny dan dyota. Tanpa partisipasi kalian, acara tidak akan berlangsung dengan baik.

                Menghandle anak-anak tidaklah mudah. Kesenangan mereka, canda tawa, keriuhan yang diiringi dengan kelincahan-kelincahan kecil sangat mengagumkan dan menghanyutkan volunteer dalam suasana haru dan kebersamaan meskipun sebentar. Melihat kondisi yang ada, acara lingkungan yang semula direncanakan berakhir sampai jam 13.00 harus dimajukan dengan cepat. Kekurangan volunteer turut mempengaruhi keterbatasan kami dalam berbagi kisah dan canda dengan anak-anak Banyuasih. Alhasih, materi dipadatkan, beberapa materi digabung menjadi satu. Salah seorang volunteer bahkan menuliskan sebuah puisi untuk Baksos Merdeka. Semoga masih banyak lagi kegiatan-kegiatan seperti ini yang menghampiri berbagai masyarakat di seluruh pelosok. Itulah harapan kami semua.

******************Penutup ini, rasanya cukup mewakili**********************

Dear all,

Terima kasih atas momen kebersamaannya hari ini sehingga bisa melihat wajah-wajah baru dan kembali menyapa muka-muka lama 😉 Membuka mata terhadap satu kantong titik kemiskinan bangsa  , bersanding sejenak dengan para Laskar Pelangi dalam  tawa, canda , juga beringas dan tak jarang liar ;p

Sebuah uluran kasih terhadap si sakit yang mungkin kerap memandang obat setinggi langit. 

Dipicu semangat untuk berbagi , apa tah mungkin hanyalah sekedar tenaga , pikiran atau pun doa semoga tercatat rapih sebagai nilai ibadah – dari kita – manusia demi  kemanusiaan.

Baksos boleh berakhir , terselip harap sebagai awal penyatu hati &  rasa yang pernah terikat di satu waktu pada sebuah sabtu – biarlah momen yang sempat dicuri oleh jentikan jari pemicu lensa menggurat kembali kenangan-kenangan itu….(dokumentasi…your call ;p)

Penutup kata , mohon maaf bila ada kata & sikap yang mungkin berpotensi meluka ;p

Marhaban ya Ramadhan,

Tak terasa Ramadhan menjemput

Aku tak mampu lagi bersyair, untuk menyampaikan puisi

Tak mampu lagi menggoreskan tinta pada kertas

Aku sadar, aku manusia hamba Allah

Penuh dosa

khilaf

Marhaban ya Ramadhan

Aku berjalan, sulit untuk terus menengok ke belakang

Bumi kupijak tanpa sengaja, sampah kusingkirkan dengan sengaja

Desir angin terasa membalut kulit dan mengelus

Kata sulit untuk dimaknai

Aku tau, aku mengerti

Marhaban ya ramadhan

Sampaikan salamku pada hamba Allah yang mengenal aku

Sampaikan maafku pada hamba Allah yang tersakiti oleh khilafku

Sampaikan pesanku agar dosa terbebani pundak dapat meringakan gerakku

Maafkan aku dalam perjalanan ini

Kita nikmati, nikmat ini

Puasa

Amin

 

sumber : internet (email)

salam,
res

 

Atas nama KAGAMA Leadership Programme-IV gen mengucapkan:

Terima kasih Allah SWT dan Puji Syukur atas Kehendaknya, yang sebesar-besarnya atas dukungan baik materil maupun spiritual kepada:

Keluarga Besar Alumni Gadjah Mada* dan Pengurus KAGAMA*, 

Para donatur*, yang alangkah bijaknya, untuk tidak disebutkan satu per satu,

Keluarga Besar Departemen Kesehatan RI*,

Dokter Umum dan Dokter Gigi*,

Bantuan Obat-obatan dari Perusahaan Sponsorship*,

Ibu Kepsek SDN Desa Banyuasih, Mauk, Tangerang beserta jajaran guru

Kawan-kawan cilik kami di SDN Desa Banyuasih, Kec. Mauk

Volunteer sekalian,

Security MM UGM, yang telah dengan setianya menunggui kami hingga akhir rapat2 kami yang cukup alot**,

Tukang becak yang telah bersedia memberikan jasa pengangkutan barang dari bus ke lokasi Baksos Merdeka,

Bapak Supir dan asisten, bus TNI AL yang berkat kerjasamanya acara ini dapat terlaksanakan,

dan lain-lain yang mungkin tidak dapat disebutkan satu per satu

~Terima Kasih~

Semoga Allah SWT jualah yang membalas limpahan amal dan Rezeki yang dititipkan kepada kami Panitia Baksos Merdeka KLP IV, untuk dapat disampaikan kepada mereka yang berhak di Desa Banyuasih, Kec. Mauk, Tangerang

 

Semoga langkah-langkah kecil ini tidak berhenti sampai di sini

Adios Amigo…sayonara Kawan…